4Life Transfer Factor Sebagai Nutrisi Terbaik Untuk Anak Autis

Selasa, 03 Juni 2014


4Life Transfer Factor Sebagai Nutrisi Terbaik Untuk Anak Autis

Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). 
Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:interaksi sosial, komunikasi (bahasa dan bicara), perilaku-emosi, pola bermain,gangguan sensorik dan motorikperkembangan terlambat atau tidak normal.
Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.

             Autis dicurigai berasal dari sejenis 
virus, terutama Rubela, yang menyebabkan semacam demam campak. Banyak peneliti percaya bahwa pertempuran antara system imun yang belum matang dengan virus tersebut menyebabkan terjadinya autis. Disamping beberapa kajian yang menyatakan bahwa autis mungkin sebenarnya adalah reaksi tidak normal terhadap vaksin virus yang diberikan kepada anak-anak yang setengah jumlahnya rentan dan mempunyai system imun yang belum matang. 
Simptoma klinis
Anak dengan autisme dapat tampak normal pada tahun pertama maupun tahun kedua dalam kehidupannya. Para orang tua seringkali menyadari adanya keterlambatan kemampuan berbahasa dan cara-cara tertentu yang berbeda ketika bermain serta berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tersebut mungkin dapat menjadi sangat sensitif atau bahkan tidak responsif terhadap rangsangan-rangasangan dari kelima panca inderanya (pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa dan penglihatan). Perilaku-perilaku repetitif (mengepak-kepakan tangan atau jari, menggoyang-goyangkan badan dan mengulang-ulang kata) juga dapat ditemukan. Perilaku dapat menjadi agresif (baik kepada diri sendiri maupun orang lain) atau malah sangat pasif. Besar kemungkinan, perilaku-perilaku terdahulu yang dianggap normal mungkin menjadi gejala-gejala tambahan. Selain bermain yang berulang-ulang, minat yang terbatas dan hambatan bersosialisasi, beberapa hal lain yang juga selalu melekat pada para penyandang autisme adalah respon-respon yang tidak wajar terhadap informasi sensoris yang mereka terima, misalnya; suara-suara bising, cahaya, permukaan atau tekstur dari suatu bahan tertentu dan pilihan rasa tertentu pada makanan yang menjadi kesukaan mereka.
           Beberapa atau keseluruhan karakteristik yang disebutkan berikut ini dapat diamati pada para penyandang autisme beserta spektrumnya baik dengan kondisi yang teringan hingga terberat sekalipun. Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan memahami bahasa. Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain atau obyek di sekitarnya serta menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.Bermain dengan mainan atau benda-benda lain secara tidak wajar. Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan lingkungan yang dikenali. Gerakkan tubuh yang berulang-ulang atau adanya pola-pola perilaku yang tertentu
Para penyandang Autisme beserta spektrumnya sangat beragam baik dalam kemampuan yang dimiliki, tingkat intelegensi, dan bahkan perilakunya. Beberapa di antaranya ada yang tidak 'berbicara' sedangkan beberapa lainnya mungkin terbatas bahasanya sehingga sering ditemukan mengulang-ulang kata atau kalimat (echolalia). Mereka yang memiliki kemampuan bahasa yang tinggi umumnya menggunakan tema-tema yang terbatas dan sulit memahami konsep-konsep yang abstrak. Dengan demikian, selalu terdapat individualitas yang unik dari individu-individu penyandangnya.

           Terlepas dari berbagai karakteristik di atas, terdapat arahan dan pedoman bagi para orang tua dan para praktisi untuk lebih waspasa dan peduli terhadap gejala-gejala yang terlihat. The National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) di Amerika Serikat menyebutkan 5 jenis perilaku yang harus diwaspadai dan perlunya evaluasi lebih lanjut :
§  Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan
§  Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural (menunjuk, dada, menggenggam) hingga usia 12 bulan
§  Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16 bulan
§  Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 24 bulan
§  Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial pada usia tertentu
                Adanya kelima ‘lampu merah’ di atas tidak berarti bahwa anak tersebut menyandang autisme tetapi karena karakteristik gangguan autisme yang sangat beragam maka seorang anak harus mendapatkan evaluasi secara multidisipliner yang dapat meliputi; Neurolog, Psikolog, Pediatric, Terapi Wicara, Paedagog dan profesi lainnya yang memahami persoalan autisme.
 
4Life Transfer Factor Nutrisi Terbaik & Terlengkap Untuk Anak-Anak Autis

Transfer Factor sebagai nutrisi terbaik untuk anak-anak autis. Tersedia dua bentuk Transfer Factor, Transfer Factor Trifactor formula (Transfer Factor Advance) berbentuk kapsul dan Transfer Factor Chewable berbentuk tablet hisap, rasa manis yang disukai anak-anak.
§  Peneliti menemukan bahwa anak-anak penderita autis merupakan anak-anak dengan system imun yang lemah. Dari 22 anak penderita autis yang dirawat dan diberikan Transfer Factor, 21 anak berkembang secara baik, 10 anak di antaranya bertumbuh – kembang secara baik, emosi dan mentalnya, cukup untuk mereka bisa mengikuti sekolah umum.
Penelitian Dr. Kenneth Bock Terhadap Anak Autis (Autisme)
Dr Bock melakukan Penelitian terhadap 9 orang autis (autisme) anak dengan usia rata-rata 5 tahun. Kesembilan orang anak ini diberi tiga kapsul Transfer Factor Trifactor Formula (Transfer Factor Advance) tiga kali sehari selama tiga bulan.
Dalam penelitiannya ini, Dr. Bock menggunakan skala Gilliam Autism Rating untuk mengukur/mengevaluasi seorang pasien. Metode ini memberikan skore pada empat kriteria yaitu: stereotyped "autistic" behaviors (perilaku autif), communication (kemampuan berkomunikasi), social interaction (interaksi sosial) and developmental markers (dan pengenalan lingkungan). Masing-masing skore dari masing kriteria ini di jumlahkan ke dalam suatu autism quotient (angka autisme). Semakin tinggi autism quotient semakin tinggi tingkat autisme seorang pasien.
~ Pada akhir bulan ketiga, 7 orang anak (anak autis yang diteliti) mengalami mengalami perkembangan berupa:
§  Menjadi lebih Atentif (perhatian)
§  Peningkatan Eye Contact (kontak mata)
§  Penurunan penyakit-penyakit yang diderita
§  Peningkatan kemampuan berbahasa atau berkomunikasi
§  Penyakit diare (mules) sembuh total
§  Peningkatan Keterampilan.
Dr Bock menetapkan Transfer Factor sebagai bagian utama perawatan pasien-pasiennya. Dia sangat terkesan kemampuan Transferfactor dalam meningkatkan sistem imun para penderia autis.
~ Dr. Bock is a physician who is renowned for his integrated approach to health and wellness. For the past 17 years he has integrated alternative modalities with conventional medicine into what he calls progressive medicine. He is the co-author of two books: The Road to Immunity and Natural Relief for your Child's Asthma. Dr. Bcok Recently conducted an important study on the use of Transferfactor with children who have Autism Spectrum Disorders.

Auto-immunity, Vaksin dan Autisme
           V.K. Singh telah mempelajari autisme sebagai suatu kelainan autoimun sejak lebih dari 15 tahun. Ia yakin bahwa sampai 80% (dan mungkin seluruhnya) kasus-kasus autisme disebabkan oleh reaksi imun yang tidak normal, dikenal sebagai autoimunitas. Proses autoimun pada autism dihasilkan dari interkasi kompleks antara system imun dan system syaraf. Hipotesanya adalah bahwa reaksi autoimun struktur dasar otak, khususnya pada penderita autism. Ia berpendapat bahwa reaksi imun untuk membentuk membrane myelin (terjadi setelah infeksi atau vaksinasi) menyebabkan “nicks” atau perubahan kecil pada membrane myelin. Perubahan inilah yang menyebabkan gangguan pada fungsi mental, seperti belajar, memori, komunikasi, interaksi social, dsb. 
More on vaccines danger.

Peneliti
an David Markowitz, M.D Terhadap Anak-Anak
David Markowitz, M.D “Sekarang saya telah menyelesaikan studi perbandingan terhadap anak-anak di tempat praktek kami antara yang menggunakan dan yang tidak menggunakan Transfer Factor, dalam periode yang sama. 87 anak, usia 8 bulan s/d 9 tahun, menggunakan Transfer Factor. Kami menemukan 74% anak lebih jarang sakit dan 84 % berkurang dalam penggunakan antibiotic. Dari sekitar 250 pasien anak dalam sebulan yang menggunakan 4Life Transfer Factor, hanya satu yang kembali menggunakan antibiotics dan itu pun setelah 2-1/2 bulan. Saya melihat mereka di kantor saya setiap 2 minggu untuk menggunakan 4Life Transfer Factor.
Lebih 50 tahun penelitian para ilmuwan mendukung penggunaan transfer factor pada manusia. Dengan studi medis penggunakan 
4Life Transfer Factor (TF) yang kian hari semakin lengkap dan banyak dilakukan di berbagai dunia. Dengan tidak adanya efek samping, suplemen imun dengan Transfer factor menghasilkan perbaikan total pada tingkat kesembuhan pasien anak di klinik kami, dengan lebih dari 600 pasien usia bayi s/d 18 tahun menunjukan 75% lebih jarang sakit dan lebih dari 80% berkurang dalam penggunaan antibiotic dibanding yang tidak menggunakan Transfer Factor. 
~ David M. Markowitz is an M.D. trained in General Pediatrics and Pediatric Cancer. He left a full-time medical practice after 29 years to share a vision of a healthier world, and to reach about the importance of a strong and healthy immune system and its impact on your community and your world.

Berapa Banyak Konsumsi 4Life Transfer Factor  Per Hari Bagi anak autis?
§  Untuk Transfer Factor Advance (trifactor formula) dapat Menggunakan 2x2 atau 3x2 atau 3x3 atau lebih per hari
§  Transfer Factor Chewable dapat menggunakan 3x1 atau 3x2 per hari
Transfer Factor 4Life Menjamin Ketersediaan Nutrisi Untuk Semua Fungsi Tubuh
Karena asyik bermain anak-anak lupa makan, terkena bahan kimia karena menyukai makanan jajanan, terkena sinar ultraviolet, virus bermutasi baru dan patogen, akan membuat sistem kekebalan tubuh bekerja secara maksimal 100%.

Jadi dengan menggunakan sumber daya tubuh seperti energi sel, hormon, nutrisi, oksigen dll hampir tidak meninggalkan apa-apa bagi fungsi tubuh penting lainnya seperti :
• organ - organ menyebabkan masalah-masalah terkait misalnya hati dan ginjal,
• otak - menyebabkan kekurangan konsentrasi, kehilangan daya ingat, tidak mampu berpikir dengan benar
• perasaan - menyebabkan depresi, kemurungan, tak bisa merasa bahagia

Transfer Factor 4Life dapat membantu sistem kekebalan tubuh untuk bekerja lebih efisien dan mengurangi 60% beban kerja, sehingga membuat lebih banyak nutrisi yang tersedia untuk fungsi tubuh lainnya.

Berikut Beberapa testimoni Penggunaan Transferfactor pada penderita Autis:
§  Lutfi Zakaria, Jakarta. Di vonis Autisme sejak umur 2 th. Bermacam pengobatan telah di coba orangtuanya dgn biaya ratusan juta rupiah. Hingga umur 5 th, Lutfi belum dapat bicara dan hanya bermain sendirian . Maret 2006, mengkonsumsi Transfer Factor Advance (Trifactor Formula) dan Chewable tiap hari 2x. Setelah 2 bulan, Lutfi menunjukkan kemajuan sgt baik, penuturan kata sudah mulai teratur, menjuarai sains di sekolahnya, sudah tidak perlu guru pembimbing dan semakin normal keadaannya.
§  Anak saya Rizki berusia 3,5 tahun, saya lihat perkembangannya lambat dibanding anak-anak lain seusianya dan menurut dokter ada gejala autis. Saya dapat informasi tentang Transfer Factor 4Life lewat internet. Saya mencobanya dan pada setelah konsumsi satu botol saya mulai melihat perkembangan, dia jadi lebih pintar. Setelah satu bulan konsumsi dia pun makin pintar, makin gampang diajarin, bisa ke kamar mandi sendiri.... Tita, jakarta
§  Alhamdulillah putri saya natha, 4 tahun sudah makin pinter setelah kurang dari 4 bulan konsumsiTransfer Factor Advance (Trifactor Formula), sudah bisa komunikasi sama temennya... Emosinya sudah lebih terkontrol juga walaupun nyusun kalimatnya belum sempurna, temennya sudah mulai bisa menerimanya. Sudah bisa baca kalimat walaupun masih terputus-putus. Baca iqro sudah smp iqro 3. Unpredictable banget...kemarin menjadi salah satu siswa berprestasi di sekolah play groupnya. Semoga cerita putri saya ini memberi manfaat buat orang tua yang membesarkan anak autis. Tini - Bekasi
§  Anak saya awalnya lahir sehat dan normal. Pada saat berumur 18 bulan dia diimunisasi, mendadak panas tinggi dan akhirnya berkembang menjadi autis. Ketika saya mendengar tentang Transfer Factor 4Life , dia memberikannya bersamaan dengan gula rendah diet, Vitamin B6 dan amino acids. Sukurlah ia tak lama didiagnosa autis dan kembali hidup normal. Julie, UT. 
§  Kami memberikan Tranfer Factor kepada putra kami Kostya (3 tahun, didiagnosa autis). Selera makannya meningkat drastis setelah mengkomsi Tranfer Factor. Kemudian iapun mulai mengucapkan beberapa kata sederhana. Beberapa anak pada kasus yang sama tidak bicara sampai usia 5-7 tahun. Ia pun mulai berhenti mengulum segala sesuatu. Karena kemajuan yang pesat ini, kami tidak akan berhenti memberikan Transfer Factor kepada putra kami. Malcome and Balena, NZ
§  Saya memiliki seorang anak laki-laki berumur 4 tahun, didiagnosa autis. Saya memberinya Transfer Factor bersamaan dengan beberapa vitamin disamping menjalani beberapa terapi. Pada saat ulang tahunnya, beberapa orang tua terkejut melihat perkembangannya di bandingkan pada ulang tahun sebelumnya. Dia sudah berubah dari seorang pesakitan menjadi orang yang paling jarang sakit di rumah kami. Ketika dia sehat tentu saja dia bisa belajar banyak hal. Karena perkembangan yang luar biasa ini mendorong saya menjadi distributor, kini semua orang dirumah saya menggunakan Transfer Factor. Mark, NC.


MAU GABUNG DI 4 LIFE
HUBUNGI SAYA SEGERA

TEDDY TUSYANDI (081) 375 876 944
ID 4 LIFE : 8271042

SEBELUM ANDA TERLAMBAT


0 komentar:

Posting Komentar